Selasa, 19 Oktober 2010

Ini Hati

Bukan bermaksud apapun.
aku juga tak tau apapun.
aku tak bisa berkaca pada hatiku.
cerminnya masih remang.
harus aku siram air dulu.
campur sedikit dengan sabun
lalu dibilas sampai bersih.

aku cari tisu terlembut tanpa parfum.
harus ekstra hati hati mengelapnya.
ini hati.
bukan cermin kamar yang kita pandang sehari hari.
ini hati.
sensitifitas tingkat tinggi.
ini hati.
pernah rapuh,
remuk.

pernah pecah.

aku mati matian menyusun kepingan kepingannya.
butir butir kecil yang berlari kesana kemari.
terkapar di lantai.
di tekel putih bersih.

menempelkannya,
merekatkannya,

oh pernah kau membayangkan betapa susahnya,
lelahnya,
karena ku lakukan ini sendirian.
tanpa ada yang bisa membantu.
tetapi aku harus bisa menjadikannya utuh lagi.
karena aku cuma punya satu.
satu hati itu cerminku.

ini hati
pernah terisi
pernah diisi

dan sekali terisi
tak mudah keluar lagi.
semoga kau mengerti.

aku ingin kau masuk
dan tak pernah keluar lagi


"organ paling sakti ditubuh kita adalah hati.
karena meskipun jatuh berkali kali,
remuk berkali kali,
patah berkali kali,
dia tetap indah.
Itulah Hati Kita"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar jika tidak keberatan :