Aku kerap hilang.
tersesat dan terombang ambing dalam arah yang salah.
menumpangi perahu yang bocor dan perlahan mulai tenggelam.
menepis dahan dan daun daun yang beterbangan menyaput wajah..,
aku kira itu dulu anugerah.
kapal bocor atau sampan ternyata sama saja.
aku tak menyadari ini bocor.. dan aku sedang tenggelam dalam tidur.
suatu nyanyian yang sering kali dulu aku nyanyikan.
menikam dalam ke sanubari hati terdalam.
memuaskan diri.
menimang kenikmatan akan merdu suaraku dan arti dari syair demi syair,
aku mengadu..
pada lagu.
bukannya tempat yang salah untuk pulang?
keterbatasan pandang akan kebenaran
membuat aku terbata bata dalam menerka. mereka reka..
kira kira wajah siapa itu dihadapanku?
banyak kabut.
menutupi sebagian parasnya.
menutupi tubuh tinggi nan tegap bak lelaki idamanku.
tetapi...
betulkah itu dia?
sebegitukah eloknya...
entah itu indahnya.. atau justru cacatnya?
aku masih saja meraba.
menjelujur dengan jari jari kecilku yang lemah,
indah...
tetapi yang kurasa dari sentuhan kulitku masih lamat lamat
aku belum tau... kebenaran dari paras itu.
aku menggenggam kebutaan
berbicara ketulian
mendengar kepalsuan
memacu racun terus menerus..
memompa hingga ke titik tertinggi di kepalaku
sudah...
hanyut hatiku
hilang nuraniku
tinggal detik detik menjawab kapan aku mati
tewas mengenaskan.
tanpa iman
tanpa Tuhan.
ah.., sibuk meraba raba dan mereka
ternyata membawaku ke neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan beri komentar jika tidak keberatan :