Rabu, 13 Oktober 2010

ruang sempit ini

Bagaimana mungkin aku bisa minta.


Berkata kata saja aku tak bisa,
Kenikmatan ini belum pernah aku rasakan,
Membingkai kepedihan dan kesepian.

Meminta hanya akan membuatku makin sengsara.
Karena ku  tau jawabnya.
Itu tak perlu..
Terlalu menyakitkan untuk kudengar dari bibirmu.

Aku keluyuran tiap malam dalam imaji
Berharap kamu memang ada disini.
Menangisi malam hari
Bertalu talu…

Ku dengar hatiku menyebut nyebut namamu.

Di ambang pintu aku menemukanmu,
… tersenyum seperti yang ku suka, mengenakan segala hal yang aku cinta.
     “silahkan. Lakukan semau maumu” katamu.


Aku tidak punya apa apa.
Segenggam pasir ini kuciumi, membaui aromamu
Yang ku gilai.
Ku semat dalam dalam setiap ada kesempatan.
Meski sadari, itu ada dari tiada.

Percayalah, aku sungguh sadar,
Aku bukan apa apa.
Sungguh.
bukan siapa siapa

Aku hanya hidup dari malam.
Tertidur saat siang.
Melupakan sejenak kesempitan ruang
Yang memang harus aku tinggal di dalam sini.

Aku mengenalmu lebih lama didalam sana.
Kau hidup puluhan tahun denganku disana.
Sudah…
Menetap saja dikepalaku,
Betah betahkanlah.

Ya…,
Memang sebaiknya kau cukup hidup disana
Tak perlu mengaduk aduk kehidupanku yang lain.
Karena kau pasti akan berubah.
Kau bisa jadi tak lagi indah.

Ijinkan aku menghibur hati dengan membayangkanmu.
Melihatmu menari nari di sisi sisi yang tak bernama
Tak berkatagori
Karena letaknya hanya di dalam sana.

Tak ada hasrat memiliki..
Aku hanya mencintai.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan beri komentar jika tidak keberatan :